Ilmuwan Nazi memang luar biasa dalam berinovasi. Bayangkan saja pada PD II mereka sudah memikirkan bagaimana cara mendongkrak kecepatan pesawat. Padahal waktu itu teknologi pesawat, khusus nya pesawat tempur, masih baru dan tentu nya kecepatan nya masih sangat terbatas. Ilmuwan Nazi berusaha mengubah bentuk sayap konvensional menjadi sayap yang ditekuk, atau biasa disebut dengan nama swept wing yang dikembangkan di Gottingen Aerodynamics Testing Laboratory dengan menggunakan fasilitas lorong angin ( Wind Tunnel ) yang hasil nya dapat dilihat pad pesawat Messerschmit P1101, P1160, P110.
Dengan adanya Operasi Paperclip dikemudian hari sayap seperti ini banyak digunakan oleh pesawat tempur Amerika Serikat seperti F-86 sabre, Douglas D-5582/2, Skyrocket dan pesawat ui coba Bell X-2
|
Sayap dari Messerschmit P110 yang dikenal
juga dengan nama Wing A dengan kemiringan
mencapai 400 mampu melesat
dengan kecepatan hingga 1.015 km/jam
|
|
Sayap North Amerika F-86 Sabre yang terbang perdana pada 1 oktober 1947 memiliki kemiringan 300. Pesawat ini bisa mencapai kecepatan 1.100km/jam |
|
Sayap Douglas D-558/2 skyrocket yang terbang perdana pada 10 desember 1947, memiliki kemiringan sayap 350. Skyrocket mampu melesat dengan kecepatan 2.135km/jam. Dikemudian hari desain sayap ini digunakan pada pesawat Douglas Skystreak |
|
Sayap dari pesawat uji coba Bell X-2 yang memiliki penerbangan perdana pada 27 juni 1952 ini memiliki kemiringan 400. Saat uji coba X2 diterbangkan oleh test pilot Bell, Jean Ziegler mencapai kecepatan 3.369km/jam. Satu tahun kemudian (12 mei 1953) tewas saat pesawat Bell X2 yang ia terbangkan meledak.
|